ZHALIM
ZHALIM
1. PENGERTIAN ZHALIM
Zhalim (Arab: ظلم, Dholim) adalah meletakkan sesuatu/ perkara bukan pada tempatnya. Orang yang berbuat zalim disebut zalimin. Lawan kata zhalim adalah adil.
Kalimat zhalim bisa juga digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, suka melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan, kemusnahan harta benda, ketidak adilan dan banyak lagi pengertian yang dapat diambil dari sifat zalim tersebut, yang mana pada dasarnya sifat ini merupakan sifat yang keji dan hina, dan sangat bertentangan dengan akhlak dan fitrah manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan.
2. ZHALIM DALAM AL-QUR’AN DAN HADITS
Didalam Al-Qur'an zalim memiliki beberapa makna, di antaranya dalam beberapa surah sebagai berikut:
• Al Baqarah 165 dan Huud 101, orang-orang yang menyembah selain Allah.
• Al Maa-idah 47, karena menuruti hawa nafsu dan merugikan orang lain.
• Al Kahfi 35, zhalim pada ayat ini sebuah sifat keangkuhan dan perbuatan kekafirannya.
• Al-Anbiyaa' 13, Orang yang zhalim itu di waktu merasakan azab Allah melarikan diri, lalu orang-orang yang beriman mengatakan kepada mereka dengan secara cemooh agar mereka tetap ditempat semula dengan menikmati kelezatan-kelezatan hidup sebagaimana biasa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapkan kepada mereka.
• Al 'Ankabuut 46, yang dimaksud dengan orang-orang yang zhalim pada ayat ini adalah orang-orang yang setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara yang paling baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan permusuhan.
• Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Sirin, Muhammad pernah mengatakan bahwa, "Di antara bentuk kezaliman seseorang terhadap saudaranya adalah apabila ia menyebutkan keburukan yang ia ketahui dari saudaranya dan menyembunyikan kebaikan-kebaikannya."
• Dari kisah Abu Dzar Al-Ghifari dari Rasulullah sebagaimana ia mendapat wahyu dari Allah bahwa Allah berfirman: "Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) di antara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim."
3. CIRI-CIRI ORANG YANG ZHALIM
• Fasik
• Melanggar hukum Allah
• Munkar
• Tamak
• Berdusta
• Suka berpaling dari perintah Allah
• Ingkar dari kebenaran
• Sering mengabaikan amanat
• Suka menghina
Allah berfirman: “Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas qolbu mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.” (QS 18 : 57)
Dalam ayat tersebut, Allah menyebut ciri-ciri orang yang zalim, yaitu : (1) orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhan, lalu dia berpaling, (2) orang yang melupakan apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, (3) orang yang telah ditutup qolbunya oleh Allah dan (4) orang yang telah disumbat pendengarannya.
4. KATEGORI DAN MACAM ZHALIM
Kezhaliman dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :
1) Kezaliman Manusia Terhadap Allah SWT
Kezaliman dari jenis yang terbesar adalah kufur (me-ngingkari Allah), syirik (menyekutukan Allah), nifaq (me-nyembunyikan sikap kufur dengan memperlihatkan seolah-olah beriman). Firman Allah dalam Al Qur’an:
وَإِذْقَالَلُقْمَانُلِابْنِهِوَهُوَيَعِظُهُيَابُنَيَّلَاتُشْرِكْبِاللَّهِإِنَّالشِّرْكَلَظُلْمٌعَظِيمٌ
Artinya :“… Janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” (Q.S. Luqman: 13)
2) Kezaliman Manusia Terhadap Sesama
Yaitu berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain merugi karena perbuatannya. Allah berfirman:
إِنَّمَاالسَّبِيلُعَلَىالَّذِينَيَظْلِمُونَالنَّاسَوَيَبْغُونَفِيالْأَرْضِبِغَيْرِالْحَقِّأُولَئِكَلَهُمْعَذَابٌأَلِيمٌ
Artinya : “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.”
(Q.S. Asy Syura: 42)
3) Kezaliman Manusia Terhadap Dirinya Sendiri
Sesuai dengan firman Allah SWT :
… فَمِنْهُمْظَالِمٌلِنَفْسِهِ …
Artinya :“ …Lalu di antara mereka ada yang menganiaya (menzalimi) diri mereka sendiri … ”
(Q.S. Faatir : 32)
Kezaliman itu ada tiga macamnya di antaranya adalah:
a. Kezhaliman yang tidak diampunkan Allah, yaitu syirik.
b. Kezhaliman yang dapat diampunkan Allah, perbuatan seseorang hamba terhadap dirinya sendiri di dalam hubungan dia terhadap Allah.
c. Kezhaliman yang tidak dibiarkan oleh Allah, perbuatan hamba-hamba-Nya di antara sesama mereka, karena pasti dituntut pada Hari Akhir oleh mereka yang dizalimi.
5. CONTOH PERBUATAN ZHALIM
• Zalim dalam hubungannya terhadap Allah SWT (perbuatan ini termasuk dalam dosaSyirik, merupakan dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT) Masuk dalam kategori ini adalah segala sesuatu yang bersifat tidak mengEsakan Allah, misalnya:
a. Mengambil Tuhan lain selain Allah, misalnya Menyembah Patung, Menyembah Dewa, Menyembah Manusia yang dianggap sebagai Tuhan, yang ringkasnya menyembah kepada selain Allah.
b. Menganggap Allah mempunyai Ibu dan Bapak seperti Mahluk lainnya.
c. Menyerupakan Allah seperti manusia.
d. Mempercayai perkataan peramal.
e. Memuja benda-benda gaib.
• Zalim terhadap diri sendiri, masuk dalam kategori ini adalah segala sesuatu yang keluar dari tuntunan Al Qur'an dan Hadit's, misalnya:
a. Bunuh diri, ini kategori Zalim terhadap diri sendiri dan orang lain yang Insya Allah tidak dapat diampuni, dikarenakan tidak mempunyai kesempatan untuk bertobat lagi.
b. Homoseksual, perilaku ini jelas jelas sangat dibenci oleh Allah, karena melawan kodrat yang telah ditetapkan, hal ini tercermin dalam kisah Sodom pada jaman Nabi Luth As.
c. Berlebihan dalam segala sesuatu, misalnya makan berlebihan, belanja berlebihan dan menyia-nyiakan harta. yang intinya adalah menuruti Hawa Nafsu untuk kesenangan diri sendiri.
d. Minum minuman keras, Narkoba, merokok (bila dilakukan sendiri maka hanya termasuk Zhalim terhadap diri sendiri, bila merokok dilakukan dikeramaian maka selain menzhalimi diri sendiri, ia juga menzhalimi orang lain yang terkena asap rokoknya itu).
• Zalim terhadap orang lain, masuk dalam kategori ini adalah segala sesuatu yang merugikan orang lain atau membuat orang lain tidak nyaman, atau membuat orang lain menerima akibat yang buruk, atau mengambil Hak orang lain, misalnya:
a. Mengobarkan Peperangan, Membunuh, merampok, mencuri, mencopet, memfitnah, berbohong, sumpah palsu, menipu, mengejek, gibah (membicarakan kejelekan orang lain).
b. Merusak Lingkungan.
c. Merokok dikeramaian.
6. BAHAYA ZHALIM
a. Dapat merugikan diri sendiri maupun orang yang kita zhalimi.
b. Dapat menimbulkan kasus yang dapat dibawa ke meja hukum.
c. Mendapatkan siksa di dunia maupun di akhirat.
d. Mendapatkan kucilan dari masyarakat.
7. ANCAMAN BAGI ORANG ZHALIM
Menurut syariat Islam, orang yang tidak berbuat zalim bisa saja terkena siksaan, keyakinan ini berdasarkan dalam salah satu ayat. Allah berfirman:
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Artinya : “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (Q.S Al-Anfaal 8:25)
Ayat tersebut berisi peringatan untuk berhati-hati (hadzr) akan azab yang tidak hanya menimpa yang zalim saja, tetapi menimpa secara umum baik yang zalim maupun yang tidak zalim. Karena itu secara syar’i, wajib hukumnya bagi orang yang melihat kezaliman/kemunkaran dan mempunyai kesanggupan, untuk menghilangkan kemunkaran itu.
8. CARA MENGHINDARI SIKAP ZHALIM
a. Selalu bersifat sabar.
b. Memperkuat ilmu moral agam dan rajin beribadah.
c. Membiasakan diri untuk saling menghormati satu sama lain.
d. Sadar bahwa zalim akan menghasilkan dosa yang sangat berat.
9. CARA MENGHADAPI ORANG ZHALIM
Al Quran telah memberi petunjuk kepada kita dalam menghadapi orang-orang yang telah mendzalimi kita:
a. Tolaklah kejahatan itu dengan kebaikan. Jika ada orang yang berbuat jahat, balaslah dengan kebaikan.
b. Jika ada orang yang jahat kepada kita dengan perbuatannya dengan perkataannya atau dengan
sesuatu yang lain maka balaslah hal itu dengan kebaikan.
c. Jika ia memutus hubungan persaudaraan atau pertemanan denganmu, cobalah jalin hubungan
baik dengannya. Jika ia mendzalimimu maka maafkanlah ia
d. Jika berbicara tentang kamu janganlah engkau hiraukan.
1. PENGERTIAN ZHALIM
Zhalim (Arab: ظلم, Dholim) adalah meletakkan sesuatu/ perkara bukan pada tempatnya. Orang yang berbuat zalim disebut zalimin. Lawan kata zhalim adalah adil.
Kalimat zhalim bisa juga digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, suka melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan, kemusnahan harta benda, ketidak adilan dan banyak lagi pengertian yang dapat diambil dari sifat zalim tersebut, yang mana pada dasarnya sifat ini merupakan sifat yang keji dan hina, dan sangat bertentangan dengan akhlak dan fitrah manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan.
2. ZHALIM DALAM AL-QUR’AN DAN HADITS
Didalam Al-Qur'an zalim memiliki beberapa makna, di antaranya dalam beberapa surah sebagai berikut:
• Al Baqarah 165 dan Huud 101, orang-orang yang menyembah selain Allah.
• Al Maa-idah 47, karena menuruti hawa nafsu dan merugikan orang lain.
• Al Kahfi 35, zhalim pada ayat ini sebuah sifat keangkuhan dan perbuatan kekafirannya.
• Al-Anbiyaa' 13, Orang yang zhalim itu di waktu merasakan azab Allah melarikan diri, lalu orang-orang yang beriman mengatakan kepada mereka dengan secara cemooh agar mereka tetap ditempat semula dengan menikmati kelezatan-kelezatan hidup sebagaimana biasa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapkan kepada mereka.
• Al 'Ankabuut 46, yang dimaksud dengan orang-orang yang zhalim pada ayat ini adalah orang-orang yang setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara yang paling baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan permusuhan.
• Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Sirin, Muhammad pernah mengatakan bahwa, "Di antara bentuk kezaliman seseorang terhadap saudaranya adalah apabila ia menyebutkan keburukan yang ia ketahui dari saudaranya dan menyembunyikan kebaikan-kebaikannya."
• Dari kisah Abu Dzar Al-Ghifari dari Rasulullah sebagaimana ia mendapat wahyu dari Allah bahwa Allah berfirman: "Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) di antara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim."
3. CIRI-CIRI ORANG YANG ZHALIM
• Fasik
• Melanggar hukum Allah
• Munkar
• Tamak
• Berdusta
• Suka berpaling dari perintah Allah
• Ingkar dari kebenaran
• Sering mengabaikan amanat
• Suka menghina
Allah berfirman: “Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas qolbu mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.” (QS 18 : 57)
Dalam ayat tersebut, Allah menyebut ciri-ciri orang yang zalim, yaitu : (1) orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhan, lalu dia berpaling, (2) orang yang melupakan apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, (3) orang yang telah ditutup qolbunya oleh Allah dan (4) orang yang telah disumbat pendengarannya.
4. KATEGORI DAN MACAM ZHALIM
Kezhaliman dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :
1) Kezaliman Manusia Terhadap Allah SWT
Kezaliman dari jenis yang terbesar adalah kufur (me-ngingkari Allah), syirik (menyekutukan Allah), nifaq (me-nyembunyikan sikap kufur dengan memperlihatkan seolah-olah beriman). Firman Allah dalam Al Qur’an:
وَإِذْقَالَلُقْمَانُلِابْنِهِوَهُوَيَعِظُهُيَابُنَيَّلَاتُشْرِكْبِاللَّهِإِنَّالشِّرْكَلَظُلْمٌعَظِيمٌ
Artinya :“… Janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” (Q.S. Luqman: 13)
2) Kezaliman Manusia Terhadap Sesama
Yaitu berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain merugi karena perbuatannya. Allah berfirman:
إِنَّمَاالسَّبِيلُعَلَىالَّذِينَيَظْلِمُونَالنَّاسَوَيَبْغُونَفِيالْأَرْضِبِغَيْرِالْحَقِّأُولَئِكَلَهُمْعَذَابٌأَلِيمٌ
Artinya : “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.”
(Q.S. Asy Syura: 42)
3) Kezaliman Manusia Terhadap Dirinya Sendiri
Sesuai dengan firman Allah SWT :
… فَمِنْهُمْظَالِمٌلِنَفْسِهِ …
Artinya :“ …Lalu di antara mereka ada yang menganiaya (menzalimi) diri mereka sendiri … ”
(Q.S. Faatir : 32)
Kezaliman itu ada tiga macamnya di antaranya adalah:
a. Kezhaliman yang tidak diampunkan Allah, yaitu syirik.
b. Kezhaliman yang dapat diampunkan Allah, perbuatan seseorang hamba terhadap dirinya sendiri di dalam hubungan dia terhadap Allah.
c. Kezhaliman yang tidak dibiarkan oleh Allah, perbuatan hamba-hamba-Nya di antara sesama mereka, karena pasti dituntut pada Hari Akhir oleh mereka yang dizalimi.
5. CONTOH PERBUATAN ZHALIM
• Zalim dalam hubungannya terhadap Allah SWT (perbuatan ini termasuk dalam dosaSyirik, merupakan dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT) Masuk dalam kategori ini adalah segala sesuatu yang bersifat tidak mengEsakan Allah, misalnya:
a. Mengambil Tuhan lain selain Allah, misalnya Menyembah Patung, Menyembah Dewa, Menyembah Manusia yang dianggap sebagai Tuhan, yang ringkasnya menyembah kepada selain Allah.
b. Menganggap Allah mempunyai Ibu dan Bapak seperti Mahluk lainnya.
c. Menyerupakan Allah seperti manusia.
d. Mempercayai perkataan peramal.
e. Memuja benda-benda gaib.
• Zalim terhadap diri sendiri, masuk dalam kategori ini adalah segala sesuatu yang keluar dari tuntunan Al Qur'an dan Hadit's, misalnya:
a. Bunuh diri, ini kategori Zalim terhadap diri sendiri dan orang lain yang Insya Allah tidak dapat diampuni, dikarenakan tidak mempunyai kesempatan untuk bertobat lagi.
b. Homoseksual, perilaku ini jelas jelas sangat dibenci oleh Allah, karena melawan kodrat yang telah ditetapkan, hal ini tercermin dalam kisah Sodom pada jaman Nabi Luth As.
c. Berlebihan dalam segala sesuatu, misalnya makan berlebihan, belanja berlebihan dan menyia-nyiakan harta. yang intinya adalah menuruti Hawa Nafsu untuk kesenangan diri sendiri.
d. Minum minuman keras, Narkoba, merokok (bila dilakukan sendiri maka hanya termasuk Zhalim terhadap diri sendiri, bila merokok dilakukan dikeramaian maka selain menzhalimi diri sendiri, ia juga menzhalimi orang lain yang terkena asap rokoknya itu).
• Zalim terhadap orang lain, masuk dalam kategori ini adalah segala sesuatu yang merugikan orang lain atau membuat orang lain tidak nyaman, atau membuat orang lain menerima akibat yang buruk, atau mengambil Hak orang lain, misalnya:
a. Mengobarkan Peperangan, Membunuh, merampok, mencuri, mencopet, memfitnah, berbohong, sumpah palsu, menipu, mengejek, gibah (membicarakan kejelekan orang lain).
b. Merusak Lingkungan.
c. Merokok dikeramaian.
6. BAHAYA ZHALIM
a. Dapat merugikan diri sendiri maupun orang yang kita zhalimi.
b. Dapat menimbulkan kasus yang dapat dibawa ke meja hukum.
c. Mendapatkan siksa di dunia maupun di akhirat.
d. Mendapatkan kucilan dari masyarakat.
7. ANCAMAN BAGI ORANG ZHALIM
Menurut syariat Islam, orang yang tidak berbuat zalim bisa saja terkena siksaan, keyakinan ini berdasarkan dalam salah satu ayat. Allah berfirman:
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Artinya : “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (Q.S Al-Anfaal 8:25)
Ayat tersebut berisi peringatan untuk berhati-hati (hadzr) akan azab yang tidak hanya menimpa yang zalim saja, tetapi menimpa secara umum baik yang zalim maupun yang tidak zalim. Karena itu secara syar’i, wajib hukumnya bagi orang yang melihat kezaliman/kemunkaran dan mempunyai kesanggupan, untuk menghilangkan kemunkaran itu.
8. CARA MENGHINDARI SIKAP ZHALIM
a. Selalu bersifat sabar.
b. Memperkuat ilmu moral agam dan rajin beribadah.
c. Membiasakan diri untuk saling menghormati satu sama lain.
d. Sadar bahwa zalim akan menghasilkan dosa yang sangat berat.
9. CARA MENGHADAPI ORANG ZHALIM
Al Quran telah memberi petunjuk kepada kita dalam menghadapi orang-orang yang telah mendzalimi kita:
a. Tolaklah kejahatan itu dengan kebaikan. Jika ada orang yang berbuat jahat, balaslah dengan kebaikan.
b. Jika ada orang yang jahat kepada kita dengan perbuatannya dengan perkataannya atau dengan
sesuatu yang lain maka balaslah hal itu dengan kebaikan.
c. Jika ia memutus hubungan persaudaraan atau pertemanan denganmu, cobalah jalin hubungan
baik dengannya. Jika ia mendzalimimu maka maafkanlah ia
d. Jika berbicara tentang kamu janganlah engkau hiraukan.
Komentar
Posting Komentar